Pulau Seribu Kuburan
Hormatilah Ayah dan Ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang dikaruniakan Allah, Tuhanmu, kepadamu ...
Penggalan ayat
kitab suci itu mengingatkan pada pengorbanan orang tua kita, dan mungkin ayat
ini pula yang menginspirasi masyarakat Batak Toba. Di zaman modern sekarang ini, masyarakat Batak Toba masih
melaksanakan ritual Mangokal holi
(penggalian tulang belulang) leluhur mereka. Hal ini erat kaitannya dengan transformasi kebudayaan religi
masyarakat Batak sejak masa prasejarah (megaliktikum) hingga masa kekristenan
masuk.
Selain keindahan
panorama alam Danau Toba, kekhasan ritual ini menjadi daya tarik wisatawan yang akan datang ke Pulau Samosir.
Dan inilah yang menjadi nilai jual pariwisata tentunya.
Jika kita
mengelilingi pulau Samosir dengan jalan darat, maka setiap beberapa puluh meter
sisi kiri dan kanan jalan, kita melihat bangunan tugu-tugu (baca: kuburan) megah menyerupai Gorga (rumah adat Batak), ada pula yang berbentuk Sarkofagus, kusam
dan berlumut, seperti terbuat di zaman megalitikum.
Bagi masyarakat
Batak Toba, melaksanakan ritual Mangokal
Holi merupakan ungkapan penghormatan kepada leluhur, sekaligus sebagai
permohonan untuk meminta limpahan berkat, kesehatan dan panjang umur, dengan
itu niscaya tercapai kemuliaan sebuah marga atau keturunan.
Dimuat di harian The Jakarta Post, 2013
Dimuat di harian The Jakarta Post, 2013
Comments
Post a Comment