Wadah Kubur Komunal
Tinggalan-tinggalan budaya disekitar Danau Toba cukup banyak dan sangat menarik, seperti permukiman tradisional, sarkofagus, meja batu, lumpang batu, dan juga arca-arca megalitik, yang lebih dikenal sebagai tradisi megalitik Samosir yang menunjukkan budaya dari masa prasejarah.
Sebagian besar sarkofagus yang ditemukan di Samosir merupakan wadah kubur komunal yang didalamnya terdapat tengkorak dari banyak individu yang berasal dari satu marga.
Umumnya, Sarkofagus Samosir mempunyai bentuk empat persegi panjang dan pada bagian atasnya melebar, berbentuk menyerupai perahu sebagai perlambang wahana yg meninggal menuju alam arwah. Bagian wadahnya mempunyai lubang sebagai tempat menyimpan tulang dan sering dihias dengan pahatan kepala manusia yang digambarkan lebih menyeramkan seperti monster (makhluk mistis), dibagian depan atas dengan kesan menonjol dan menakutkan sebagai tokoh penolak bala dari pengaruh jahat yang datang, serta ditujukan agar arwah tidak mengalami gangguan dalam perjalanannya menuju dunia arwah.
Sarkofagus Samosir yang sangat khas merupakan sebuah hasil dari masyarakat yang kreatif, dinamis, dan terbuka dari unsur asing. Keberadaannya erat dengan proses penghunian daerah tersebut. Maka pendirian bangunan-bangunan megalitik pun dikaitkan dengan konsepsi kepercayaan terhadap arwah nenek moyangnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya penghormatan, dan untuk menjalin hubungan antara yang hidup dan yg meninggal, sehingga didapatkan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia arwah. Diharapkan mendapatkan kesuburan tanah, kesejahteraan, serta kesehatan.
Pulau Samosir, November 2021
Sebagian besar sarkofagus yang ditemukan di Samosir merupakan wadah kubur komunal yang didalamnya terdapat tengkorak dari banyak individu yang berasal dari satu marga.
Umumnya, Sarkofagus Samosir mempunyai bentuk empat persegi panjang dan pada bagian atasnya melebar, berbentuk menyerupai perahu sebagai perlambang wahana yg meninggal menuju alam arwah. Bagian wadahnya mempunyai lubang sebagai tempat menyimpan tulang dan sering dihias dengan pahatan kepala manusia yang digambarkan lebih menyeramkan seperti monster (makhluk mistis), dibagian depan atas dengan kesan menonjol dan menakutkan sebagai tokoh penolak bala dari pengaruh jahat yang datang, serta ditujukan agar arwah tidak mengalami gangguan dalam perjalanannya menuju dunia arwah.
Sarkofagus Samosir yang sangat khas merupakan sebuah hasil dari masyarakat yang kreatif, dinamis, dan terbuka dari unsur asing. Keberadaannya erat dengan proses penghunian daerah tersebut. Maka pendirian bangunan-bangunan megalitik pun dikaitkan dengan konsepsi kepercayaan terhadap arwah nenek moyangnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya penghormatan, dan untuk menjalin hubungan antara yang hidup dan yg meninggal, sehingga didapatkan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia arwah. Diharapkan mendapatkan kesuburan tanah, kesejahteraan, serta kesehatan.
Pulau Samosir, November 2021
Comments
Post a Comment