Posts

Showing posts from November, 2021

Seni Ukir Gorga

Image
Ukiran berbentuk garis spiral pada permukaan kayu disebut ‘Gorga,’ hiasan atau ukiran ini biasanya menempel pada rumah Batak Toba. Ukiran Gorga merupakan seni kebudayaan yang ada pada masyarakat Batak. Gorga ini termasuk seni gaya ‘Dongson’ dengan pola2 geometris. Dimana gaya seni ‘Dongson’ merupakan salah satu gaya seni bangsa2 Proto-Melayu. Pada ukiran gorga terdapat bentuk yang bermacam-macam. Seperti; gorga sompi, gorga ipon-ipon (kotak2 kecil tersusun seperti deretan gigi), gorga desa na ualu (mata angin), gorga simataniari (matahari), gorga simarogung-ogung, gorga singa-singa, gorga jenggar dan jorngom, gorga boras pati (cecak), gorga adop-adop (payudara), gorga gaja dompak, gorga dalihan na toru, gorga simeol-eol, gorga sitagang, gorga sijonggi, gorga silintong, gorga iran-iran, gorga hariara sudung di langit, gorga hoda-hoda, dan gorga ulu paung. Berdasarkan bentuk-bentuk tersebut, ukiran gorga memiliki makna pada setiap bentuknya. Makna dalam ukiran gorga Batak menunjukkan bah...

Samosir, Pulau Magis

Image
Pesona Danau Toba, memiliki banyak keunikan yang membuatnya "tampil beda" dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Utara. Salah satu keunikan tersebut ditemukannya "pawai" berbagai bentuk bangunan kuburan mewah, semacam tugu atau monumen, hampir di sepanjang jalan lingkar pulau Samosir, bahkan di tepi jalan-jalan kecamatan dan desa. Bukan hanya disitu saja, bangunan kuburan juga secara masif menempati halaman depan rumah penduduk, di tengah bukit, di tengah ladang atau persawahan, bahkan di tepi danau. Karena tanah Samosir masih identik sebagai tanah pusaka keturunan nenek moyang orang Batak, maka pembuatan tugu atau monumen tidak perlu ada ijin pendirian bangunan kuburan. Disain kuburan sangat beragam, mulai dari rumah Batak, miniatur gereja, piramida, kubus bertingkat dan di puncaknya diletakkan miniatur rumah Batak, tugu patung berkuda, dan berbagai bentuk lainnya. Tak heran, Samosir, pulau magis dan menakjubkan oleh keindahan alamnya. Pulau Samosir, November,...

Hariara, Pohon Sakral

Image
Dalam mitologi dan "agama leluhur” Batak (Toba), terdapat keyakinan tentang keberadaan satu pohon mitis-kosmis yang dinamai Hariara Sundung di Langit. Karena tampilan fisiknya yang selalu tumbuh tegak lurus, tajuknya tumbuh tinggi ke atas sekakan menyunggi langit. Hariara adalah pohon yang termasuk dalam genus Ficus (keluarga: Moraceae, Ordo: Rosales), sehingga kerap juga disebut "beringin." Dalam budaya pemukiman orang Batak, hariara digunakan sebagai penanda kelayakan perkampungan. Sebelum menentukan suatu tempat lokasi perkampungan baru, maka terlebih dahulu ditanam anakan pohon hariara. Jika setelah tujuh hari pohon hariara itu bertahan hidup, maka lokasi itu dianggap tepat sebagai perkampungan, dengan keyakinan bahwa tanah disitu subur, cocok untuk bertani. Karenanya, pohon hariara lazim sebagai penanda bagi perkampungan (huta) asli orang Batak. Posisinya ada dimulut atau gerbang kampung. Maka umur pohon hariara itu menunjuk pada usia sebuah perkampungan Batak. Hari...

Wadah Kubur Komunal

Image
Tinggalan-tinggalan budaya disekitar Danau Toba cukup banyak dan sangat menarik, seperti permukiman tradisional, sarkofagus, meja batu, lumpang batu, dan juga arca-arca megalitik, yang lebih dikenal sebagai tradisi megalitik Samosir yang menunjukkan budaya dari masa prasejarah. Sebagian besar sarkofagus yang ditemukan di Samosir merupakan wadah kubur komunal yang didalamnya terdapat tengkorak dari banyak individu yang berasal dari satu marga. Umumnya, Sarkofagus Samosir mempunyai bentuk empat persegi panjang dan pada bagian atasnya melebar, berbentuk menyerupai perahu sebagai perlambang wahana yg meninggal menuju alam arwah. Bagian wadahnya mempunyai lubang sebagai tempat menyimpan tulang dan sering dihias dengan pahatan kepala manusia yang digambarkan lebih menyeramkan seperti monster (makhluk mistis), dibagian depan atas dengan kesan menonjol dan menakutkan sebagai tokoh penolak bala dari pengaruh jahat yang datang, serta ditujukan agar arwah tidak mengalami gangguan dalam perjalanan...

Ikon Baru Samosir

Image
Bagi masyarakat batak, Ulos (tenun tradisional Batak) menjadi kain yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara satu orang dengan orang lain. Makna ini sesuai dengan filsafat Batak, “Ijuk pangihot ni hodong, Ulos pangihot ni holong,” artinya; ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang diantara sesama. Tak heran, dalam tradisi Batak setiap upacara adat pernikahan, kelahiran, dan kematian selalu melibatkan ulos. Di pulau Samosir ada salah satu desa ulos, desa Lumban Suhi Suhi, yang merupakan desa kreatif penghasil Ulos Batak yang sudah terkenal hasil tenunannya. Di desa ini kita dapat menemukan tenun ulos buatan tangan terbaik dan berkualitas tinggi. Para pengrajin Lumban Suhi Suhi menggunakan bahan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan agar kualitasnya terjaga dan tidak mudah luntur.  Wisatawan lokal maupun wisatawan asing sangat tertarik dengan keindahan tekstil tradisi ulos. Bagi kalian yang ingin mengenal kain ulos lebi...

Pesona Danau Toba

Image
Danau Toba merupakan salah satu daya tarik utama pariwisata di Sumatera Utara. Legenda letusan dahsyatnya telah menjadi bagian dari sejarah Nusantara, bahkan dunia. Erupsi besar (supervolcano) pertama Gunung Toba Purba terjadi pada 75.000 tahun  yang lalu  yang membuat perubahan besar pada banyak aspek di dunia, karena abu vulkaniknya cukup lama berada di atmosfer. Kondisi tersebut mengundang keinginan wisatawan untuk melihat tinggalan sejarah dunia tersebut. Lekukan-lekukan dan lembah-lembahnya terbentuk karena adanya proses erupsi besar kedua dari Gunung Toba pada 30.000 tahun yang lalu, yang kemudian membentuk kaldera yang cukup luas hingga mencapai 100 Kilometer persegi. Sedangkan Pulau Samosir terbentuk karena proses letusan minor yang mengakibatkan terangkatnya dasar crater Gunung Toba di bagian barat (Samosir) dan timur (Porsea). Material vulkanis pada erupsi ini terlempar hingga mencapai radius 20.000-30.000 Kilometer persegi, mencapai Sri Lanka, Te...

Gereja Inkulturasi

Image
Dengan tinggi 33 meter dari permukaan tanah, Gereja St Mikael, Samosir, Sumatera Utara, memang dibangun menyerupai rumah adat Batak. Kekhasan rumah adat Batak Toba adalah berupa rumah panggung. Arsitektur rumah adat ini sebenarnya melambangkan tiga lapisan kosmos orang Batak atau “tri tunggal banua” ‘dunia’. Tiga lapisan ini terdiri dari banua ginjang ‘dunia atas’, banua tonga ‘dunia tengah’, dan banua toru ‘dunia bawah’. Warna yg dipakai yaitu; merah, hitam dan putih, warna ini yg selalu digunakan dalam budaya Batak. Warna merah melambangkan kehidupan saat ini, hitam sesuatu yg gelap (kematian/duka), dan putih melambangkan kesucian. Didalam setiap simbol yang dibuat, sekaligus menyiratkan nilai-nilai iman Kristiani. Ketinggian ujung atap bagian depan dan belakang juga berbeda. Dalam filosofi orang Batak, hal ini bermakna sebuah harapan dimana orang yang datang kemudian harus lebih baik. Sebagai orang beriman Kristiani, hal ini juga dapat dimaknai, iman manusia kepada Allah akan terus ...