Berjuang Untuk Hak Perempuan dan Anak
Perjalanan ke Pulau Seram banyak hal yang menarik, selain hasil alamnya yang melimpah, kekayaan lautnya pun tak kalah menarik. Pulau rempah ini dilkelilingi oleh laut serta pantai yang indah di kawasan timur Indonesia.
Melintasi
beberapa desa, ada salah satu dusun yang menarik, yaitu; dusun Waralohi, letaknya di desa Kamarian, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Di
dusun ini terbentuk sebuah komunitas perempuan untuk pelayanan korban Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Awalnya,
dusun Waralohi adalah wilayah konflik yang terjadi di Maluku pada tahun 1999
dan tahun 2011. Pasca kerusuhan, perlahan dusun ini mulai ditempati oleh
sejumlah pendatang dari berbagai daerah di Maluku.
Pada
tahun 2013, yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) mendirikan
sekolah PAUD untuk korban pasca konflik. Lalu, LAPPAN juga membentuk posko
komunitas, yang dipimpin oleh Fatma (48). Selain pendampingan korban KDRT, Fatma juga sering membantu advokasi, baik litigasi maupun non litigasi.
Sejumlah anggota komunitas pun juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan paralegal.
Selain
itu, kegiatan dikomunitas juga memberikan manfaat berupa pinjaman modal usaha
tanpa bunga kepada anggota komunitas, dan pengembaliannya dicicil tiap bulan.
Momentum ini menjadi kebahagian bagi anggota komunitas, walau sedikit, mereka bahagia, dan dapat mengembangkan usahanya.
Tak
hanya itu, sebagai pendamping di komunitas, Fatma, Uzi Eta, dan Baihajar Tualeka
sebagai direktur LAPPAN, juga melakukan sosialisasi ke beberapa instansi
pemerintah untuk mendorong pemerintah agar ikut mendukung dan memfasilitasi
posko pengada layanan perempuan korban KDRT dan anak di tingkat desa.
Elan
mereka tak pernah padam, menjunjung hak-hak perempuan menjadi obsesi, totalitas dalam mengabdi untuk sebuah
perubahan yang lebih baik. Mereka peduli, bagaimana dengan kita?
“Stop
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”
Sihol Sitanggang
Photojournalist dan Photographer Documentary
Dimuat di Majalah ESENSI.NET edisi 3, April-Mei 2016
Comments
Post a Comment