Posts

Showing posts from 2018

Kilau Art Studio: Mengasah Imaji

Image
Apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan  anak-anak merupakan cerminan dari apa yang dilakukan orang-orang dewasa disekitarnya. Kegelisahan ini mendorong Kilau Art Studio untuk melakukan sesuatu. Bergerak bersama, menjunjung tinggi gotong royong, untuk bisa membantu menyelesaikan masalah yang ada dalam masyarakat.  Dibutuhkan energi besar! Karenanya, perlu kerjasama dan kontribusi antar masyarakat,   Spirit Kilau Art Studio dengan program kilau art class nya, sebagai metode menyebarluaskan gagasan-gagasan kepada publik.     Mengenalkan anak-anak pada seni rupa, sekaligus mengajak untuk terlibat secara aktif dalam berkesenian. Mengembangkan kemampuan  mengelola pikiran, dan mengembangkan  bahasa ekspresif anak dengan visual, agar mereka dapat  merefleksi dan memaknai setiap pengalaman. .

Panggung Sedekah: Suara Toba

Image
Malam itu, di Joglo beer house Kemang, Jakarta Selatan (29/7), menggelar panggung sedekah, bertajuk “Suara Toba.” Pangung sederhana dengan dekorasi sejumlah ulos batak terjuntai dibelakang stage menghiasi keriaan dan semangat solodaritas antara para pengunjung yang hadir malam itu. Tak terasa, keheningan malam pun perlahan-lahan pecah, dan udara disekitar menjadi terasa hangat, sejumlah penonton terlihat menyeka peluh yang membasahi wajah. Suasana sangat mengesankan saat diisi dengan pengalaman musikal bersama. Antusiasme penonton menggeliat, disetiap alunan musik para penonton spontan bergoyang dan menari, terhanyut dengan emosinya, sambil merapatkan tangan didepan dada dan menggerakkan badan ke kiri dan kanan, seraya menekukkan lutut sedikit, dan naik turun mengikuti irama musik, ada juga yang mengangkat kedua tangan dengan bernyanyi.   Terlepas suku dan genre musiknya, para penonton diantarkan pada pengalaman personalnya, musik da...

Suara PANG

Image
"Senyum Si Bangsat" Mix Media on canvas, Karya Bob Marjinal Mendengar kata “Pang” yang terlintas dibenak kita beragam persepsi, sebut saja anti kemapanan, bisa juga ideologi hidup yang mencakup aspek s osial  dan politik.   Pang lebih dikenal dengan fashionnya, potongan rambut  mohawk , sepatu boots , rantai, spike , dan aksesories lainnya. Dalam kesehariannya, seperti itulah cara mereka mengekspresikan perbedaan dan kebebasan pada dirinya. Dalam ruang kebebasan tanpa batas kali ini “Pang” menggelar hajatan seni rupa dengan tema “No Border, No Class,” di Galeri Cipta 3, Taman Ismail Marzuki. Dinding-dinding dan lantai galeri dihiasi sejumlah karya instalasi, lukisan, mural, cukil kayu, dan fotografi. Pameran ini melibatkan empat perupa; Mike Marjinal, Refi Mascot, Bob Marjinal, dan Amien Kamil. Imaji yang disajikan oleh keempat perupa ini sebagai sebuah refleksi personal perupa, sekaligus menjadi bagian pewartaan mereka. Bahasa visual yang di...

Identitas dan Tradisi

Pada kenyataan identitas ada dua sisi, kesamaan (isi identitas) dan perbedaan (penanda batas identitas). Isi identitas adalah apa yang dimiliki bersama oleh seseorang dengan anggota lain dari kelompoknya. Dalam kontek Batak Toba saat ini, merawat identitas dengan membudayakan tradisi. Tradisi digunakan sebagai kebiasaan dari suatu masyarakat, baik yang diturunkan dan dikembangkan dari generasi kegenerasi, maupun suatu “kenyataan yang dihidupi,” yang ma na tradisi dan kultur hampir sinonim. Kultur Batak Toba misalnya, mempunyai ciri khas, yaitu; marga (fam), huta (kampong), daliahan natolu (kekerabatan), dan adat. Marga membentuk kesatuan berdasarkan garis keturunan laki-laki. Huta sebagai tempat komunitas kecil berdasarkan marga. Dalihan natolu suatu relasi kekeluargaan berdasarkan perkawinan. Ketiga unsur ini membentuk struktur masyarakat Batak Toba. Sedangkan adat, sebagai ekspresi kultur (budaya) Batak. Salah satu ekspresi itu adalah tarian Tor tor pada pesta pen...

Gorga

Image
P ada rumah adat Batak sering kita jumpai hiasan ukiran dalam bentuk garis spiral pada permukaan kayu, dalam bahasa Batak Toba disebut Gorga. Seni Gorga termasuk gaya seni bangsa Proto Melayu (Dongson). Dari segi pemakaian, warna Gorga terbagi dua, "Gorga Sigaraniapi" dan "Gorga Silinggom." Gorga Sigaraniapi lebih cerah dan dominan memakai warna merah. Dahulu Gorga Sigaraniapi dipakai menghia s rumah keluarga biasa atau masyarakat umum.  Gorga Silinggom lebih serius dan mistis, karena menggunakan tri warna, hitam, putih dan merah. Akibatnya warna terlihat redup, cenderung gelap seperti ternaung. Konon, Gorga jenis ini banyak digunakan untuk menghiasi rumah raja, yang mana dapat menaungi masyarakat biasa. Menariknya, seni ini tidak lepas dari adat, dimana adat menjadi suatu pola hidup orang Batak Toba. Adat mengatur kehidupan manusia yang dianalogikan dengan kehidupan tengah, supaya ada kesesuaian antara mikrokosmos dan makrokosmos. Dengan kata lain, kehidupan...