Habitus Baru Dalam Komunitas Perempuan


Seiring dengan berkembangnya tehnologi digital saat ini, kita dimudahkan dalam banyak hal, sebagai pengguna teknologi, kita dituntut untuk meng-upgrede kemampuan kita dalam menggunakan perangkat yang ada. Kesadaran ini  mendorong Serikat Perempuan Independen (SPI) Labuhanbatu, untuk melibatkan sejumlah komunitas dibeberapa desa yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Mereka berkumpul disalah satu Posko Peduli Perempuan untuk belajar mendokumentasi kegiatan mereka sendiri. Saat seorang mentor menjelaskan kegunaan atau fungsi kamera, mereka begitu antusias, tak sabar ingin mencoba menggunakan kamera.

Secara bergantian, mereka praktek menggunakan kamera. “Wes meneng ojo goyang-goyang” (diam saja jangan bergerak) teriak Tety, disambung dengan celetukan guyon dari anggota komunitas yang lainnya,  menambah keriuhan saat sesi pelatihan berlangsung. 

Fragmen seperti ini menjadi kegembiraan, sekaligus bagian dari pemulihan bagi anggota komunitas yang pernah mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Sisa-sisa kegembiraan itu berlanjut dengan nobar (nonton bareng) film dokumenter tentang issue KDRT. Dengan tayangan ini, berharap mereka dapat merefleksi dan membangun kesadaran akan pentingnya catatan visual, sebagai kronik kehidupannya.

Semoga habitus ini terus terjaga dan menularkan kepada semua anggota komunitas yang lain!




Comments

Popular posts from this blog

Mengenang Si Anak Hilang (Sitor Situmorang)

Pangururan, Kampung yang menjadi Kota

Pulau Seribu Kuburan