Posts

Showing posts from 2016

Ekspresi Seni Sebagai Ungkapan Bahasa Moral

Image

Berjuang Untuk Hak Perempuan dan Anak

Image
Perjalanan ke Pulau Seram banyak hal yang menarik, selain hasil alamnya yang melimpah, kekayaan lautnya pun tak kalah menarik. Pulau rempah ini dilkelilingi oleh laut serta pantai yang indah di kawasan timur Indonesia. Melintasi beberapa desa, ada salah satu dusun yang menarik, yaitu; dusun Waralohi, letaknya di desa Kamarian, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Di dusun ini terbentuk sebuah komunitas perempuan untuk pelayanan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Awalnya, dusun Waralohi adalah wilayah konflik yang terjadi di Maluku pada tahun 1999 dan tahun 2011. Pasca kerusuhan, perlahan dusun ini mulai ditempati oleh sejumlah pendatang dari berbagai daerah di Maluku. Pada tahun 2013, yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) mendirikan sekolah PAUD untuk korban pasca konflik. Lalu, LAPPAN juga membentuk posko komunitas, yang dipimpin oleh Fatma (48). Selain pendampingan korban KDRT, Fatma juga sering membantu advokasi, baik litigas...

Budaya Tenun Ikat dan Martabat Perempuan

Image
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang penuh budaya dan kaya akan keberagaman. Salah satunya ditandai dengan adanya cara berpakaian, dan menjadi hal yang paling berpengaruh adalah bahan dasar pakaian itu. Keberagaman kain dan tekstil yang khas seperti; batik, belongsong, lurik, songket, tenun ikat, tapis, dan ulos, ada di sejumlah daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki warna, motif, dan filosofi masing-masing. Seperti sarung “Buna Biboki Atone” dari Timor Tengah Utara, yang didominasi dengan warna benang merah dan hitam. Sarung ini mempunyai arti khusus, dimana “Atone” adalah simbol manusia. Dahulu, para perempuan memakai sarung motif “Atone” pada saat menari “Likurai” (menari dengan menabuh gendang) untuk menyambut suku mereka (Biboki) yang baru pulang perang, dengan membawa kepala manusia. Saat ini, tarian “Likurai” di lakukan pada penyambutan tamu terhormat, dan pada pesta rumah adat. Di saat merenovasi rumah adat, masyarakat akan terus menari, mulai dari a...

Memaknai Waktu Dalam Sebuah Karya Seni

Image
Kali ini, di Galeri Nasional Indonesia ada yang berbeda, dimana para pengunjung di arahkan masuk melalui pintu belakang Galeri. Pameran tunggal Hanafi yang bertajuk “Pintu Belakang | Derau Jawa” di kuratori oleh Agung Hujatnikajennong. Dalam pameran ini, kita di ajak untuk melihat bagaimana Jawa sebagai sebuah “bungkusan identitas,” dimana identitas adalah sebagai label sosial yang tertempel pada kita. Nah, identitas ini kita terima dari tempat dan kelompok, di mana kita lahir.  Pada pameran ini, Hanafi terinspirasi dari mitos dan kisah keseharian masyarakat Jawa yang nyaris terlupakan. Seperti pada karya yang berjudul “Headaches – Fever,” kita di suguhkan dengan visual yang unik, tersusun berderet enampuluh buah kempul berbahan aluminum, di setiap kempul bertuliskan “buyer”. Karya ini mengingatkan pada sebuah produk obat-obatan modern saat ini.   Dahulu komunitas Jawa lebih mengenal jamu sebagai pengobatan, dengan perkembangan jaman yang tradisional di lupakan, m...

Habitus Baru Dalam Komunitas Perempuan

Image
S eiring dengan berkembangnya tehnologi digital saat ini, kita dimudahkan dalam banyak hal, sebagai pengguna teknologi, kita dituntut untuk meng- upgrede  kemampuan kita dalam menggunakan perangkat yang ada. Kesadaran ini    mendorong Serikat Perempuan Independen (SPI) Labuhanbatu, untuk melibatkan sejumlah komunitas dibeberapa desa yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Mereka berkumpul disalah satu Posko Peduli Perempuan untuk belajar mendokumentasi kegiatan mereka sendiri. Saat seorang mentor menjelaskan kegunaan atau fungsi kamera, mereka begitu antusias, tak sabar ingin mencoba menggunakan kamera. Secara bergantian, mereka praktek menggunakan kamera.  “Wes meneng ojo goyang-goyang”  (diam saja jangan bergerak) teriak Tety, disambung dengan  celetukan   guyon  dari anggota komunitas yang lainnya,    menambah keriuhan saat sesi pelatihan berlangsung.  Fragmen seperti ini menjadi kegembiraan, sekaligu...

Bahasa Rupa Entang dan Sally

Image
Di tengah ontran-ontran teror bom Sarinah yang memenuhi perasaan dan benak hati kita, terdapat noktah ruang budaya yaitu Pameran Seni Rupa yang bertajuk Conversation: Endless Acts in Human History karya Entang Wiharso (Yogyakarta, Indonesia) dan Sally Smart (Melbourne, Australia) di Galeri Nasional pada Januari 2016. Perhelatan ini atas gagasan kedua perupa, lalu direspon dengan baik oleh galeri Canna untuk menyelengarakan pameran ini di Galeri Nasional, dengan melibatkan dua Kurator, Suwarno Wisetrotomo (Indonesia) dan co-kurator Natalie King (Australia). Memasuki gedung utama Galeri Nasional, tepat di depan pintu, kita menikmati karya instalasi Entang berjudul “ Reclaim Paradise – Paradise lost no. 2 ” yang mengisahkan sebuah peristiwa tragis menimpa suatu keluarga, terkait hak milik tanah yang diambil alih kepemilikannya. Kisah ini mengingatkan kita pada peristiwa konflik tanah ulayat dan penggusuran, yang dikuasai oleh pihak tertentu tanpa memberi kompensasi yang pantas. ...