Posts

Showing posts from 2025

Melintasi Sisa Sejarah Kolonialisme di Rancabali

Image
Akhir Mei 2025 lalu punya kesempatan menghadiri Anniversary ke 14 komunitas Federal Bandung Indonesia. Kegiatan acaranya Bike Camp, treking dan bagi-bagi hadiah di Barusen Camp, Ciwidey, Bandung.  Kegiatan seperti ini menjadi kerinduan kawan-kawan yang nyandu turing, ajang kumpul atau bertemunya para goweser dari berbagai daerah, diluar kota Bandung! Setelah Bike Camp bubar, kami ber-tujuh melipir ke Rancabali, Ciwidey. Nanjak tipis, diselingi jalanan Rolling kami menyusuri perkebunan teh Sinumbra, kira-kira 50 Kilometer dari Kota Bandung. Asik tempat ini, berada diketinggian antara 1300-1800 Meter Diatas Permukaan Laut, suhu rata-rata kisaran 16-25 derajat Celcius, suasananya sejuk, tenang, dan indah. Dari atas sadel sepeda kami melihat hamparan hijau tanaman teh yang membentang luas, dasyat! Pesonanya sangat berbeda dengan perkebunan-perkebunan teh lainnya yang pernah kami kunjungi. Perkebunan Teh Sinumbra ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa kolonial Belanda...

Mengenang Paus Fransiskus (1936-2025)

Image
©️ 2025 siholsitanggang Mendengar kabar wafatnya Paus Fransiskus, seluruh umat Katolik merasa kehilangan seorang pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana, rendah hati, dan panutan dalam perdamaian dunia,   laku cinta kasihnya telah menjadi teladan hidup dimasa kepemimpinannya. Dalam suasana khidmat dan duka, sejumlah umat terus berdatangan ke Katedral, baik  pribadi maupun berkelompok untuk memberikan penghormatan terakhir, menyalakan lilin, dan berdoa bagi kedamaian jiwa Paus Fransiskus. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik dan masyarakat dunia yang mengaguminya sebagai pemimpin spiritual yang penuh kasih dan welas asih.   Selamat Jalan Bapa Suci Paus Fransiskus, kami akan mengenang dan mendoakanmu selalu,    pesan-pesan kasihmu selalu hidup dalam keseharian umat Katolik diseluruh dunia. Gambir, 22 April 2025 ©️ 2025 siholsitanggang

Pangururan, Kampung yang menjadi Kota

Image
Sebagaimana kota tua lainnya disekitar Kaldera Toba, Pangururan awalnya dari sebuah huta, perkampungan komunitas Batak. Tidak ada catatan sejarah lokal, sejak kapan orang Batak mulai bermukim disana. Diperkirakan ada generasi tiga marga raja di sana, yaitu: Sitanggang, Simbolon, dan Naibaho. Tiga marga ini sama-sama Batak generasi keenam, dihitung dari Siraja Batak pada garis turunan Isumbaon (Sumba). Itu artinya mereka sudah bermukim di Pangururan pada tahun ke-300 sejak komunitas pertama Batak. Diperkirakan umur etnis Batak baru 1,000 tahun. Dapat disimpulkan perkampungan Pangururan berdiri kira-kira pada tahun 1300-an atau abad ke-14. Raja Sitanggang, gelar Raja Pangururan IV, diperkirakan berdiam di desa Saitnihuta (disekitar Lumban Suhi-suhi) sekarang, di Pangururan bagian utara, dikawasan pantai Tao Silalahi. Di tempat itu dulu terdapat Onan Tiga Urat, suatu pasar tradisional besar, pusat niaga di Samosir utara. Onan ini terbilang Onan Namarpatik, pasar yang dilindungi hukum adat...