Posts

Showing posts from March, 2018

Identitas dan Tradisi

Pada kenyataan identitas ada dua sisi, kesamaan (isi identitas) dan perbedaan (penanda batas identitas). Isi identitas adalah apa yang dimiliki bersama oleh seseorang dengan anggota lain dari kelompoknya. Dalam kontek Batak Toba saat ini, merawat identitas dengan membudayakan tradisi. Tradisi digunakan sebagai kebiasaan dari suatu masyarakat, baik yang diturunkan dan dikembangkan dari generasi kegenerasi, maupun suatu “kenyataan yang dihidupi,” yang ma na tradisi dan kultur hampir sinonim. Kultur Batak Toba misalnya, mempunyai ciri khas, yaitu; marga (fam), huta (kampong), daliahan natolu (kekerabatan), dan adat. Marga membentuk kesatuan berdasarkan garis keturunan laki-laki. Huta sebagai tempat komunitas kecil berdasarkan marga. Dalihan natolu suatu relasi kekeluargaan berdasarkan perkawinan. Ketiga unsur ini membentuk struktur masyarakat Batak Toba. Sedangkan adat, sebagai ekspresi kultur (budaya) Batak. Salah satu ekspresi itu adalah tarian Tor tor pada pesta pen...

Gorga

Image
P ada rumah adat Batak sering kita jumpai hiasan ukiran dalam bentuk garis spiral pada permukaan kayu, dalam bahasa Batak Toba disebut Gorga. Seni Gorga termasuk gaya seni bangsa Proto Melayu (Dongson). Dari segi pemakaian, warna Gorga terbagi dua, "Gorga Sigaraniapi" dan "Gorga Silinggom." Gorga Sigaraniapi lebih cerah dan dominan memakai warna merah. Dahulu Gorga Sigaraniapi dipakai menghia s rumah keluarga biasa atau masyarakat umum.  Gorga Silinggom lebih serius dan mistis, karena menggunakan tri warna, hitam, putih dan merah. Akibatnya warna terlihat redup, cenderung gelap seperti ternaung. Konon, Gorga jenis ini banyak digunakan untuk menghiasi rumah raja, yang mana dapat menaungi masyarakat biasa. Menariknya, seni ini tidak lepas dari adat, dimana adat menjadi suatu pola hidup orang Batak Toba. Adat mengatur kehidupan manusia yang dianalogikan dengan kehidupan tengah, supaya ada kesesuaian antara mikrokosmos dan makrokosmos. Dengan kata lain, kehidupan...